~Baris-baris ini ku dedikasikan untuk Ayah sebagai surya penerang gelap semestaku, juga untuk putri-putri impian sejagad~ Hawa panas siang itu menyesakkan semua orang tak terkecuali di kelas ini, sehingga memicu keringat untuk bebas keluar mengalir di kulit-kulit dan wajah-wajah yang mulai penat dengan penjelasan Pak Guru Fisika. Namun apa daya, hanya bel yang mampu menjadi pahlawan di siang bolong begini. Lihatlah anak laki-laki di barisan pertama itu, pancaran sinar mata jenius di balik kacamata tebalnya tak pernah terlihat jenuh untuk pelajaran yang satu ini. Namanya Salim , dan julukan "Bapak Fisika" yang disematkan oleh guru fisika kami untuknya terlihat benar-benar sesuai. Dialah Salim satu-satunya dari kami yang tidak pernah berkedip menelusuri baris-baris rumus fisika di papan putih itu, keren! Siang itu tepat pukul 01:00 tiba-tiba saja seangin ilham menuruni cerahnya langit menerobos celah-celah jendela kelas dan berbaik hati mengetuk p
Sebuah rumah yang menjadi pintu alam-alam