Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Senja dan Awan

Senja bukanlah senja jika ia belum jatuh melesat perlahan mendekat ke garis bumi yang katanya melengkung itu. Tempat istirahat ternyaman di bahu alam. Semua orang tau senja. Semua orang menikmati senja. Tapi tak ada yang mengamati senja. Sehingga tak ada yang tau apa yang membuat senja bisa bertahan indah di ujung sana. Ialah awan. Awan selalu setia menegapkan bahunya agar semburat itu bisa dengan nyaman bersandar manja, dan mengungkap keluh kesahnya. Jika seandainya ia tak menemukan awan sebagai pasangan yang bisa berbagi suka duka bersama. Karena senja tidak hanya punya telinga untuk mendengar keluh. Tapi juga punya mulut untuk berkeluh. Ialah awan, mungkin tak akan ada semburat kemerah-merahan ini jika tak ada celah lembut di awan-awan. Tak ada pemandangan dua elemen alam yang menakjubkan jika senja tanpa awan. Pernah suatu hari senja pergi entah kemana, hingga keesokan harinya awan merasa bersalah, mereka pun tak lagi bertemu di tempat indah di ufuk barat itu, padahal k